Berdaulat.id, DJIKP Kemkominfo bersama komisi I DPR RI menggelar Webinar Forum Diskusi Publik dengan tema “Mari Menjaga Pasca Persatuan di Dunia Digital Pemilu” pada Senin (27/02). Narasumber dalam acara tersebut memberikan sorotan mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dalam menjaga keharmonisan setelah pemilu 2024 di dunia digital.
Krisantus Kurniawan, S.IP., M.SI, Anggota Komisi I DPR RI, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengelola informasi di era digital. Disinformasi dapat menjadi ancaman serius terhadap persatuan bangsa dan harus diwaspadai dengan bijaksana.
Pegiat Literasi Digital, Gun Gun Siswadi, mengingatkan akan maraknya berita hoax pasca pemilu, yang sering kali dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menegaskan pentingnya bijaksana dalam menyebarkan informasi dan tidak langsung mempercayai berita yang belum terverifikasi.
Maya Karim, Pegiat Literasi Digital lainnya, menilai suasana pemilu 2024 lebih kondusif daripada pemilu sebelumnya, namun ia juga mencatat peningkatan jumlah berita hoax terkait politik. Masyarakat perlu meningkatkan literasi digital dan bijak dalam memilih serta menyebarkan informasi.
Menurut Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), terdapat 2.330 informasi hoax selama tahun 2023, dengan hoaks politik sebanyak 1.292, di mana 645 di antaranya berkaitan dengan Pemilu 2024. Meningkatnya konten hoax politik yang menggunakan modifikasi AI menjadi perhatian serius.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk terus mendorong narasi pemilu damai di dunia digital. Masyarakat perlu dibekali dengan literasi yang memadai untuk dapat memilah dan memilih informasi dengan bijak.
Webinar ini merupakan langkah awal dalam merespons dan menghadapi dinamika pasca pemilu di era digital, serta menegaskan komitmen untuk menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa melalui ruang digital.