Berdaulat.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an. Namun hasilnya belum maskimal. Oleh karena itu Pemkot Baubau mendukung setiap upaya dari elemen masyarakat khususnya ormas Islam yang sejalan dengan Perda.
Hal itu dikatakan Wali Kota Baubau Laode Ahmad Monianse pada acara Launching Program Baubau Mengaji dengan metode DIROSA di Keluarahan Lamangga, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Rabu (31/05/2023).
Giat peluncuuran program Baubau mengaji dengan metode DIROSA tersebut diinisiasi oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kota Baubau.
Dirosa merupakan metode yang dikembangkan oleh Wahdah Islamiyah dalam mengajarkan cara membaca Al-Qur’an khusus untuk orang dewasa.
Dilansir dari wahdahsultra.or.id (media resmi Wahdah Islamiyah Sulawesi Tenggara), Dirosa merupakan metode pembelajaran Al- Quran untuk orang dewasa yang dikembangkan oleh Wahdah Islamiyah dan telah dijalankan di seluruh Indonesia. Pembelajaran dengan metode DIROSA ini bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran membaca Al-Quran mulai dari nol hingga dapat membaca al quran dengan baik, dengan target hanya 20 kali pertemuan.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPD Wahdah Islamiyah Baubau La Joni. “DIROSA merupakan metode pendidikan al Quran orang dewasa sistem klasikal dengan pertemuan tatap muka setiap pekan dengan kurukilum pengenalan huruf hijiayah sampai pada tahapan pemahaman ilmu tajwid dengan target waktu pertemuan 20 kali sudah bisa membaca Al-Quran”, jelasnya melalui rilis via Whatsapp kepada melintas.id, Jum’at (2/6/2023).
Wali Kota Baubau mengapresiasi kiprah Wahdah Islamiyah Kota Baubau yang menginisiasi program Baubau Mengaji dengan metode DIROSA tersebut. Menurutnya program DIROSA sejalan dengan Perda pemberantasan buta aksara Al-Qur’an yang telah menjadi regulasi Pemkot Baubau.
“Pemkot Baubau telah mengeluarkan Perda tentang Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an, tetapi hasilnya belum maskimal, jadi dengan metode Disrosa kita bisa menyasar kelompok-kelompok usia dewasa yang memiliki kesibukan, sehingga dengan metode ini regulasi kita bisa lebih efektif,” jelasnya.
Oleh karena itu sebagai bentuk dukungan terhadap program Baubau mengaji, program Dirosa tersebut akan disosialisasikan ke seluruh jajaran pemerintah dan dapat berkembang. “Sehingga ASN di Baubau dapat membentuk suatu kelompok mengaji”, ungkapnya .
Menurut La Joni program pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode DIROSA telah hadir di kota Baubau sejak Tahun 2016. Sampai saat ini telah membina 200 kelompok komunitas dan meluluskan 500-an alumni.
“Jumlah binaan DIROSA saat ini kurang lebih 200an kelompok baik yang dibina oleh ustadz/mentor laki-laki maupun ustadzah mentor wanita”, ujarnya.
“Alumni DIROSA di Baubau sudah 500 orang lebih”, imbuhnya.
Menurutnya launching Baubau mengaji yang dihelat bersama Walikota Baubau dalam rangka memperkenalkan program DIROSA secara luasa.
Ia berharap kerjasama dengan Pemkot Baubau diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat lainnya untuk bisa mengikuti program belajar mengaji ini.
“Kita harapkan memang program ini menjadi akrab di masyarakat kita, di manapun itu Tim Disrosa dari Wahdah Islamiyah siap datang untuk memberikan pelajaran itu,” harapnya.
“Baubau Mengaji dengan metode Disrosa ini tidak dipungut biaya atau gratis dan semua difasilitasi oleh Wahdah Islamiyah Baubau”, pungkasnya.