Berdaulat.id, YOGYAKARTA, 16 Juli 2025 — Dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Perkumpulan Program Studi Kewirausahaan Indonesia (APSKI), Direktur Direktorat Kemitraan APSKI, Moh. Ikhsan Kurnia, melaporkan capaian Direktorat yang dipimpinnya sepanjang tahun kerja 2024–2025. Ikhsan memaparkan berbagai program strategis yang telah sukses direalisasikan, menjadikan APSKI sebagai poros penting dalam ekosistem kewirausahaan nasional.
Salah satu kerja sama prestisius adalah dengan Mata Garuda LPDP, dalam penyelenggaraan 5ME 2045 National Business Competition yang berlangsung sejak Agustus 2024 hingga Juli 2025. APSKI didaulat sebagai mitra pelaksana nasional untuk sosialisasi, rekrutmen juri, hingga penilaian proposal dan presentasi peserta di tingkat wilayah maupun nasional.
Kompetisi ini menjadi ajang prestisius bagi klaster SMA/SMK sederajat, mahasiswa, umum, hingga alumni LPDP, dengan pemenang berkesempatan memperoleh pembinaan kewirausahaan dan akses pitching ke investor. “Kami bangga dapat menjadi bagian dari pergerakan nasional kewirausahaan, khususnya dalam menjaring ide-ide bisnis unggul dari generasi muda,” ujar Ikhsan.
Selain itu, APSKI juga memperluas kiprah kolaboratif melalui kemitraan bersama Daya.id—platform pemberdayaan dari Bank BTPN. Dalam program Sahabat Daya, anggota APSKI diberi ruang untuk menjadi kontributor artikel edukatif seputar kewirausahaan yang dipublikasikan di kanal resmi Bank BTPN. Program ini tak hanya memberikan eksposur digital dan e-sertifikat resmi, tetapi juga memperluas jejaring dosen dan praktisi dengan komunitas UMKM mitra BTPN.
Masih bersama Daya BTPN, Direktorat Kemitraan juga sukses menyelenggarakan seminar daring nasional pada Juni 2024, yang diikuti lebih dari 500 peserta dari mahasiswa dan masyarakat umum. Seminar ini membuka ruang diskusi mengenai strategi bisnis berkelanjutan dan menjadi jembatan antara kampus, sektor perbankan, dan pelaku UMKM.
Tak berhenti di situ, Direktorat Kemitraan APSKI juga menjalin kerja sama dengan ASIA COACH dalam penyelenggaraan program Certified Professional Business Coach (CPBC). Program pelatihan ini secara khusus menyasar dosen-dosen kewirausahaan dari kampus anggota APSKI untuk meningkatkan kompetensi dalam membina mahasiswa wirausaha. Pelatihan yang berlangsung pada Februari dan Maret 2024 ini diakhiri dengan sertifikasi resmi CPBC bagi peserta yang lulus.
“Seluruh capaian ini adalah bukti bahwa APSKI bukan hanya menjadi ruang komunikasi antarprogram studi kewirausahaan, tetapi juga ekosistem dinamis yang mampu menjembatani kolaborasi dengan industri, lembaga donor, hingga institusi keuangan,” tutur Ikhsan dalam forum Rakernas.
Laporan ini menegaskan posisi Direktorat Kemitraan APSKI sebagai motor utama dalam mendorong konektivitas antarlembaga yang berdampak langsung pada penguatan kualitas SDM kewirausahaan di Indonesia. APSKI optimis, ke depan akan lebih banyak kolaborasi strategis yang mampu mengangkat level kesiapan generasi muda untuk menjadi pelaku usaha tangguh di panggung nasional maupun global. (*)
Kewirausahaan UBTH Dampingi 35 Kampus Jalin Kerja Sama Dengan UTEM Malaysia
YOGYAKARTA, 16 Juli 2025 — Program Studi Kewirausahaan Universitas Bakti Tunas Husada (UBTH) menegaskan peran strategisnya dalam mendorong kolaborasi internasional di bidang pendidikan kewirausahaan. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 dan Konferensi Internasional ke-3 Perkumpulan Program Studi Kewirausahaan Indonesia (APSKI) yang digelar di Universitas Amikom Yogyakarta, UBTH tampil bukan hanya sebagai peserta aktif, melainkan juga sebagai fasilitator utama dalam penjajakan dan pelaksanaan kerja sama antarnegara.
Moh. Ikhsan Kurnia, Ketua Program Studi Kewirausahaan UBTH yang juga menjabat sebagai Direktur Direktorat Kemitraan Pengurus Pusat APSKI, memainkan peran kunci dalam mengoordinasikan dan mendampingi proses penandatanganan Nota Kesepahaman antara 35 Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia dengan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM).
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk menghadirkan pendidikan kewirausahaan yang lebih global dan adaptif,” ungkap Ikhsan. “Kami dari UBTH merasa terhormat dapat memfasilitasi proses penting ini, yang membuka jalan bagi pertukaran keilmuan, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.”
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut menjadi agenda penting dalam hari pertama Rakernas dan Konferensi Internasional APSKI. Melibatkan institusi-institusi pendidikan tinggi dari berbagai wilayah, kerja sama ini membuka peluang besar untuk program pertukaran pelajar, magang internasional, serta kolaborasi riset di bidang kewirausahaan.
Ketua Umum APSKI, Sonny Rustiadi, Ph.D, menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak, termasuk kontribusi nyata dari Direktorat Kemitraan yang dinahkodai oleh Moh. Ikhsan Kurnia. “Peran UBTH dalam forum ini mencerminkan komitmen nyata terhadap peningkatan mutu kewirausahaan nasional yang berstandar internasional,” ujar Sonny.
Sementara itu, pihak UTeM Malaysia melalui Direktur Centre for Enterprise and Technopreneurship Development (Create), Dr. Isma Addi bin Jumbri, menyatakan antusiasme mereka terhadap sinergi lintas negara ini. Ia berharap kerja sama ini menjadi pintu pembuka untuk inisiatif-inisiatif yang lebih luas di masa depan.
Dengan peran aktif UBTH dan koordinasi yang solid dari APSKI, inisiatif ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam penguatan pendidikan kewirausahaan di Asia Tenggara, serta membentuk ekosistem yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan. (*)