Berdaulat.id, Jakarta – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), perusahaan yang tercatat di Papan Akselerasi Bursa Efek Indonesia, tengah menjadi sorotan akibat perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan sahamnya. Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 31 Maret 2025, sejumlah pemegang saham besar mengalami perubahan kepemilikan, ditandai dengan masuknya Advance Opportunities Fund (AOF) sebagai pemegang saham baru dengan porsi yang cukup besar, yakni 19,96%. Perubahan ini terjadi menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 30 April 2025.
Perubahan Kepemilikan Saham, Kini AOF Jadi Pemain Baru
Heddy Kandou, yang sebelumnya menguasai 51,95% saham (1.120.560.000 lembar), kini kepemilikannya turun menjadi 44,63% (962.665.263 lembar). Agatha Nindya, yang semula memegang 5,76% saham (124.262.266 lembar), kini tidak lagi tercatat sebagai pemegang saham. Noprian Fadli, yang juga menjabat sebagai Komisaris, mengalami penurunan drastis dari 12% (258.840.000 lembar) menjadi hanya 3,12% (67.312.792 lembar).
Di sisi lain, dua nama baru muncul sebagai pemegang saham signifikan. Djoni dari Jambi tercatat memiliki 5,1% saham (110.000.000 lembar), sementara Advance Opportunities Fund (AOF), entitas yang berbasis di Cayman Islands, menggenggam 19,96% saham (430.588.669 lembar). Menurut informasi yang diperoleh, AOF resmi menjadi pemegang saham sejak 26 Maret 2025, menjadikannya salah satu insider dengan porsi kepemilikan terbesar kedua setelah Heddy Kandou.
Kehadiran AOF sebagai pemegang saham baru ini menandai perubahan penting dalam dinamika kepemilikan NINE. Dengan total saham yang tercatat tetap 2.157.000.000 lembar, masuknya AOF tampaknya mengambil alih sebagian besar saham yang sebelumnya dimiliki oleh Agatha Nindya dan Noprian Fadli, sekaligus mengurangi dominasi Heddy Kandou sebagai pengendali.
RUPSLB 30 April 2025 Menjadi Agenda Penting di Depan Mata
Perubahan kepemilikan saham ini berlangsung di tengah persiapan RUPS Tahunan dan Luar Biasa yang akan digelar pada Rabu, 30 April 2025, pukul 14.00 WIB, di Harris Suites Puri Mansion, Jakarta Barat. Pemanggilan RUPS ini telah diumumkan melalui surat resmi bernomor 043/T9/IV/2025 tertanggal 8 April 2025, yang ditandatangani oleh Direktur Utama Nuzwan Gufron.
Agenda RUPS Tahunan mencakup lima poin utama:
- Persetujuan Laporan Tahunan dan Keuangan 2024, serta pengesahan laporan pengawasan Dewan Komisaris, sekaligus pemberian acquit et de charge kepada Direksi dan Komisaris atas kinerja 2024.
- Penetapan laba atau rugi bersih untuk tahun buku 2024.
- Penetapan gaji, honorarium, dan remunerasi Dewan Komisaris serta Direksi untuk 2025.
- Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan 2025.
- Laporan realisasi penggunaan dana IPO hingga 31 Desember 2024.
Sementara itu, RUPS Luar Biasa akan membahas agenda strategis yang kemungkinan terkait dengan perubahan kepemilikan saham ini:
- Persetujuan penerbitan saham baru melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
- Perubahan Anggaran Dasar, khususnya Pasal 4 ayat 2, terkait peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD.
- Pemberian wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan PMHMETD.
- Persetujuan perubahan penggunaan dana hasil IPO.
- Perubahan susunan Dewan Komisaris.
Para pemegang saham yang berhak menghadiri RUPS adalah mereka yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 27 Maret 2025. Rapat ini dapat dihadiri secara fisik maupun elektronik melalui aplikasi eASY.KSEI, dengan tata tertib yang telah dirinci dalam dokumen terpisah.