Berdaulat.id – Pembakaran bendera partai saat aksi penolakan RUU HIP terus berlanjut. kader yang bendera partainya di bakar meminta pembakaran tersebut masuk ke dalam ranah hukum.
Menyikapi hal tersebut, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menilai langkah yang diminta kader PDIP tidak perlu dilakukan akan tetapi memaafkannya.
“Jika memang benar terjadi pembakaran bendera PDIP dalam aksi unjuk rasa elemen PA 212 kemarin, maka PDIP cukup memperingatkan dan selanjutnya memaafkan mereka tersebut,” kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Dijelaskan anggota komisi III DPR RI, bangsa Indonesia yang selalu mengedepankan budaya timur, langkah hukum menurutnya bisa dilakukan jika aksi serupa diulangi lagi.
“Kecuali nanti setelah diperingatkan terulang kembali kejadian pembakaran seperti itu,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Arsul, dalam setiap aksi pasti ada saja pihak yang sengaja memancing agar suhu politik memanas. Oleh karena itu ia meminta semua pihak untuk menahan diri.
“Harus diakui ada pihak-pihak yang sengaja memancing-mancing agar suhu politik memanas, sehingga seluruh elemen bangsa termasuk partai politik jadi ribut satu sama lain,” tuturnya.