Kamis, September 25, 2025
No menu items!
BerandaNasionalPJJ dan SMP Terbuka Dorong Pendidikan Inklusif Berbasis Masyarakat

PJJ dan SMP Terbuka Dorong Pendidikan Inklusif Berbasis Masyarakat

Berdaulat.id, Jakarta – Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) tentang Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dinilai krusial dalam menyediakan layanan pendidikan berbasis masyarakat. Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM), sebagai bagian dari pendidikan alternatif, terus didorong untuk ditingkatkan melalui berbagai skema dan pendekatan pengembangan.

Hal ini menjadi inti pembahasan dalam diskusi bertajuk “Model PJJ pada Jenjang SMP Terbuka” yang digelar antara Yayasan Sekolah Rakyat Indonesia (YSRI) dan Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gedung E Lantai 15, Kemdikdasmen, Jakarta, pada Selasa, 20 Mei 2025.

Hadir dalam acara tersebut Direktur SMP Maulani Mega Hapsari, Ketua Tim Wajar Dikdas dan Kesetaraan Syahda Sukma Indirira, Ketua Umum YSRI Misbah Fikrianto, Bendahara YSRI Eko Hadi, Sekretaris Mohammad Kodir, serta Pengelola TKBM Depok Suryamin.

Maulani Mega Hapsari menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung SMP Terbuka. “Kami berharap SMP Terbuka terus meningkatkan pengelolaannya. Saat ini, Direktorat SMP juga tengah mengembangkan pembelajaran 4.0,” ujarnya. Ia mendukung peningkatan kompetensi guru dan pengelola TKBM, penguatan karakter siswa, serta kegiatan Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari). “Inisiatif ini memotivasi pengelola TKBM di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Misbah Fikrianto menyoroti peran besar masyarakat dalam pengelolaan TKBM yang telah memberikan dampak signifikan bagi pendidikan nasional. “Kolaborasi dengan masyarakat memungkinkan pengembangan PJJ melalui berbagai model. Kami mencari formula tepat untuk memastikan pendidikan kesetaraan yang merata dan bermutu,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan Direktorat SMP dan pihak swasta untuk memajukan PJJ di Indonesia.

Diskusi juga menyoroti peran TKBM sebagai solusi pendidikan alternatif bagi anak-anak yang terkendala waktu, ekonomi, atau lokasi geografis. TKBM, yang lahir sejak era wajib belajar sembilan tahun, mengusung semboyan “tidak ada anak yang tertinggal” dan memandang pendidikan sebagai ibadah. Program ini melibatkan tokoh masyarakat dan agama untuk meningkatkan partisipasi, terutama di daerah dengan kesadaran pendidikan rendah.

YSRI, yang aktif sejak 2001, telah mengelola program SMP dan SMA Terbuka, khususnya di Jawa Barat. Layanan yang diberikan mencakup pendidikan formal melalui SMP Terbuka dan pendidikan nonformal melalui program kesetaraan, memastikan akses pendidikan yang inklusif.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments