Berdaulat.id, Bekasi–Masjid Agung Nuu Waar, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sedang proses pembangunan. Masjid yang terletak di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) ini membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.
Pimpinan Ponpes Nuu Waar AFKN KH MZ Fadzlan R Garamatan mengatakan saat ini Masjid Agung Nuu Waar membutuhkan bantuan untuk menutup tembok dan atap masjid. Pada momen Ramadhan ini, Kiai Fadzlan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi pada program wakaf pembangunan Masjid Agung Nuu Waar.
“Ayah bunda, tuan puan, kakak adik, saudara-saudari di mana pun kami ajak untuk mengikuti program kebaikan di bulan Ramadhan,” ungkap Kiai Fadzlan, Kamis (14/3/2024).
Dikatakan Kiai Fadzlan, bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi pada program wakaf pembangunan Masjid Agung Nuu Waar dan program lainnya bisa mengtransfer ke Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) dengan nomor rekening: 7733-777-707 (zakat), 7779-111-177 (infak), dan 7700-997-717 (wakaf).
Untuk diketahui Masjid Agung Nuu Waar akan dirancang menjadi kawasan wisata relegi dan pusat informasi dakwah Papua. Di Ponpes Nuu Waar memang sebagai besar santri berasal dari tanah Papua.
“Ke depan, Masjid Agung Nuu Waar dirancang untuk tujuan wisata rohani,” ujar Pimpinan Ponpes Nuu Waar AFKN KH MZ Fadzlan R Garamatan, Selasa (12/3/2024) lalu.
Kiai Fadzlan optimis Masjid Agung Nuu Waar bisa seperti Masjid Al Jabbar di Bandung atau masjid-masjid lainnya yang ramai dikunjungi masyarakat sebagai destinasi wisata religi. Apalagi tidak jauh dari Ponpes Nuu Waar AFKN tengah dibangun akses pintu tol.
“Pintu tol sedang dibangun. Jadi memudahkan kedepan masyarakat berkunjung ke Masjid Agung Nuu Waar,” ungkap Kiai Fadzlan.
Tak hanya beribadah saja, di Masjid Agung Nuu Waar, masyarakat dapat memperoleh informasi dan edukasi seputar sejarah dan perkembangan dakwah di tanah Papua.
“Kami juga akan bangun ruangan besar sebagai pusat informasi dan edukasi dakwah Nuu Waar (Papua),” ungkap Kiai Fadzlan yang juga dai asal Fakfak, Papua Barat.
Sementara itu, Humas Ponpes Nuu Waar AFKN Ustaz Muhammad Jufri Halim mengatakan desain Masjid Agung Nuu Waar berbentuk Ka’bah. Terdiri dari tujuh lantai.
“Di dalamnya ini nanti terdapat kelas, perkantoran, ada kampus juga. Dan sarana dan prasarana pendidikan,” ungkap Ustaz Jufri belum lama ini.
Karena berbentuk seperti Ka’bah, nantinya masyarakat bisa mempergunakan untuk melaksanakan manasik haji atau umrah.”Sehingga bila ada jamaah haji atau umrah yang ingin manasik ini bisa dilaksanakan di Masjid Agung Nuu Waar. Karena dengan bentuk seperti Kabah,” jelas Ustaz Jufri.
Masyarakat juga dapat melakukan kunjungan atau kegiatan kegiatan keagamaan di Masjid Agung Nuu Waar.
Untuk menuntaskan pembangunan Masjid Agung Nuu Waar dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Sehingga kami terbuka bagi para donatur, masyarakat, kaum muslimin dan muslimat untuk ikut berpartisipasi dengan AFKN untuk mewujudkan selesainya Masjid Agung Nuu Waar,” ungkap Ustaz Jufri.*