Lombok-berdaulat.id-, Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) masih menemukan rendahnya kompetensi digital dan kurangnya penguasaan guru PAI terhadap ICT (Information and communication technology).
Oleh karena itu Kemenag mendorong guru Pendidikan Agama Islam (PAI) seluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi digital, terutama dalam penerapan kurikulum merdeka.
Hal ini disampaikan Direktur PAI Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Amrullah saat bertemu Guru PAI se-Indonesia, di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) , Kamis (24/5/2023), sebagaimana dilansir dari kemenag.go.id.
“Penguatan di bidang digital bagi Guru PAI perlu kita lakukan. Selama ini, kita masih menemukan kurangnya penguasaan dalam bidang ICT (information and communication technology) di kalangan guru PAI,” ujar Amrullah, Kamis (24/5/2023).
Menurut Amrullah, dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) ditemukan data yang menyiratkan masih rendahnya kemampuan Guru PAI dalam penguasaan information technology (IT). Untuk itu, Kemenag telah melakukan sejumlah upaya untuk penguatan kompetensi digital guru PAI ini. Di antaranya pemberian beasiswa kepada guru PAI.
“Pada tahun 2022 kemarin, Kemenag sudah memberikan beasiswa kepada 3.200 guru PAI di Universitas Pradita. Sebanyak 1.000 di antaranya, sudah wisuda,” ungkapnya.
Program penguatan kompetensi digital guru PAI itu jelas Amrullah juga dilakukan dengan menitipkan para guru PAI Perguruan Tinggi lainnya seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gungun Djati Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serta di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong Papua Barat.
“Di kampus-kampus itu kita titipkan para guru PAI agar digodok dan perkuat kemampuan digitalnya,” pungkas Amrullah. []
Sumber: Kemenag.go.id