Berdaulat.id -Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, yang pasti kami tegaskan bahwa sampai hari ini komisi VIII belum menetapkan BPIH Hari ini kita masih melakukan dengar pendapat dengan kementerian Agama dengan kementerian perhubungan termasuk dengan Garuda.
Tujuan kami ingin mencapai titik Moderat, Win-win Solution sehingga nanti kita bisa menemukan solusi pengelolaan pemberangkatan jamaah haji yang berkelanjutan tetapi juga mengedepankan keadilan dan kejangkauan para calon jamaah
oleh karena itu tadi dijelaskan oleh ketua panja bahwa kami sudah melakukan kunjungan ke Arab saudi, tujuan utamanya adalah untuk memastikan Biaya Riil atau Real Cost untuk semua komponen pembiayaan, yang akan diusulkan oleh pemerintah dan kalau memang Biaya Riil atau Real Cost itu sudah memenuhi aspek rasionalisasi barulah komisi VIII akan memutuskan berapa sesungguhnya BPIH yang akan kita tetapkan nantinya
Yang pasti bahwa, percayalah Kami komsi VIII akan selalu memihak kepada kepentingan masyarakat agar mereka yang mengantri selama 10 sampai 12 tahun semua bisa berangkat dengan BPIH yang terjangkau.
Jadi memang ini memang pilihan yang sulit tapi kalau kita semua terbuka, transparan,melakukan kajian rasional maka tentu kita akan menemukan titik moderat yang orang bisa terima.
Sebenarnya, para jamaah yang sudah mendaftar itu sesungguhnya mereka semua adalah orang-orang yang memiliki kemampuan,sebenarnya sudah istitho’ah, ini karena hanya persoalan waktu saja, karena kenaikan yang signifikan yang Tahun 2022 posisi 30 : 70%, 30 ditanggung oleh jamaah, kemudian BPKH menanggung 70 menjadi terbalik, sekarang jamaah 70 kemudian BPKH 30.
Saya kira ini yang membuat jamaah menjadi kaget karena kenaikannya signifikan, ditambah lagi dengan limit waktu yang sangat singkat untuk melakukan pelunasa.
Oleh karena itu, saya kira nantinya kita akan mencapai titik, kalau usulan kami sebenarnya kalau bisa win-win solutionnya 50 : 50%, jadi jamaah menanggung 50%, BPKH harus menanggung 50%.
Memang kalau pendekatan investasi BPKH yang ada hari ini itu tak mampu, makanya kita dorong agar BPKH mlakukan inovasi investasi sehingga bisa menghadirkan manfaat yang lebih besar untuk jamaah kita.
Yang pasti bahwa saya ingin garis bawahi bahwa pemerintah kami minta untuk menurunkan, kenapa, Karena sebagian besar calon jamaah kita berlatar belakang dari ekonomi menengah ke bawah,untuk membayar saja ONH yang 25 juta itu kadang-kadang menabung sampai 10 tahun, setelah menabung 10 tahun menunggu 10 tahun, setelah menunggu 10 tahun dinaikan lagi, itukan membuat jamaah kita menjadi sangat terguncang dengan kenaikan. (Prasetyo)
