- Dalam pemilihan lokal Turki yang berlangsung pada April 2024, Partai Rakyat Republik (CHP) berhasil unggul di beberapa kota besar, termasuk Istanbul dan Ankara, mengalahkan Partai AK yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kemenangan ini menandai penguatan oposisi dan dukungan terhadap Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, sebagai rival utama presiden.
Imamoglu, yang telah memenangkan lebih dari 95% suara di Istanbul, mengklaim kemenangan signifikan atas Partai AK, dengan selisih lebih dari satu juta suara. CHP juga memenangkan pemerintahan di 36 dari 81 provinsi di Turki, menandai kekalahan terburuk bagi Erdogan dan AKP dalam dua dekade. Kekalahan ini dianggap sebagai indikasi perubahan dalam dinamika politik Turki.
Penyebab utama kekalahan Erdogan adalah tekanan ekonomi, termasuk inflasi yang hampir 70% dan pertumbuhan yang melambat akibat kebijakan moneter yang ketat. Kemenangan Imamoglu pada tahun 2019 juga telah mengakhiri dominasi 25 tahun AKP di Istanbul, yang sebelumnya termasuk masa jabatan Erdogan sebagai wali kota pada 1990-an.
Dalam pemilihan umum Turki tahun 2024, Partai Rakyat Republik (CHP) sekali lagi unggul atas Partai AK. Analis berpendapat bahwa kekalahan Erdogan dan partainya disebabkan oleh tekanan ekonomi yang berat, termasuk inflasi yang nyaris 70% dan pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat kebijakan moneter yang ketat. Kondisi ini mendorong pemilih untuk memberikan sanksi kepada AKP.
“Perekonomian adalah kunci utama,” ujar Hakan Akbas, penasihat senior di Albright Stonebridge Group. “Masyarakat Turki menginginkan perubahan, dan Imamoglu sekarang menjadi lawan utama Presiden Erdogan.”
Dikutip dari The Sydney Morning Herald, Erdogan mengubah kebijakan ekonominya secara mendadak setelah memenangkan pemilu sebelumnya, yang menyebabkan lonjakan suku bunga untuk menekan inflasi yang meningkat.
Selain itu, Partai Islam Kesejahteraan Baru yang memiliki sikap lebih tegas terhadap Israel dalam konflik Gaza dibandingkan dengan Erdogan, juga mengurangi dukungan untuk AKP. Partai ini berhasil mengambil alih Sanliurfa dari kandidat AKP yang sedang menjabat di wilayah tenggara. Di sisi lain, Imamoglu berhasil terpilih kembali meskipun aliansi oposisi telah hancur dan tidak berhasil menumbangkan Erdogan tahun sebelumnya.
Reference: msn.com