Berdaulat.id, Gerry Utama, alumni Fakultas Geografi UGM angkatan 2011, meraih rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai penjelajah termuda asal Indonesia yang berhasil menaklukkan Benua Antartika.
Penganugerahan rekor tersebut digelar di Kantor MURI, Jakarta Utara, Senin (22/9/2025) lalu, dan diberikan oleh pendiri dan Ketua Yayasan Muri Jaya Suprana dihadiri oleh Ketua Harian Kagegama Heni Yulianto, Koordinator Dewan Pakar Kagegama Iwan Samariansyah serta sejumlah pejabat dari Musi Banyuasin, daerah asal Gerry.
Heni menyatakan kebanggaan atas prestasi Gerry yang dinilai mengharumkan nama almamater ke tingkat internasional. “Pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi para alumni muda Fakultas Geografi UGM untuk terus bermimpi besar serta berani menerima tantangan,” katanya.
Menanggapi pemberian penghargaan itu, Ketua Umum Kagegama Joncik Muhammad mengatakan kegembiraannya pula. Bagi dia, prestasi sebagai satu-satunya peneliti Geografi asal Indonesia yang benar-benar menginjakkan kaki ke benua es di kutub selatan planet bumi itu sungguh membesarkan hati.
“Apalagi Gerry menjadi penjelajah termuda Benua Antartika asal Asia Tenggara. Semoga prestasi Gerry menjadi motivasi bagi anak muda Indonesia lainnya di forum internasional,” kata Joncik, yang juga Bupati Empat Lawang, Sumatera Selatan itu.
Ketua Umum MURI, Jaya Suprana, menyebutkan bahwa penganugerahan MURI diberikan pihaknya karena Gerry bukan hanya mencatat rekor usia termuda, tetapi juga membawa nama Indonesia di panggung dunia. Ia menegaskan Gerry membuktikan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk menorehkan prestasi luar biasa.
Dalam ekspedisi tersebut, Gerry menghadapi suhu ekstrem hingga minus 52 derajat celsius. Ia juga berhasil menemukan fosil berusia sekitar 130 juta tahun, menjadikan perjalanannya tidak hanya sebagai pencapaian pribadi tetapi juga bernilai ilmiah yang patut dicatat sejarah.
Saat ini, Gerry tengah menempuh pendidikan doktoral di Rusia dengan beasiswa penuh dari pemerintah setempat. Sebelumnya, ia menamatkan pendidikan magister dengan dukungan beasiswa Pemerintah Kabupaten Muba serta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat di Universitas Saint Petersburg, Moskow, Rusia.
