Kamis, September 25, 2025
No menu items!
BerandaArtikelDo'a Malam Lailatul Qadr Lengkap dengan Maknanya

Do’a Malam Lailatul Qadr Lengkap dengan Maknanya

Salah satu amalan yang dilakukan untuk meraih keagungan malam Lailatul Qadr adalah berdoa. Sebab doa merupakan amalan utama di malam-malam Ramadan. Karena bulan Ramadan disebut juga bulan do’a. Do’a juga merupakan amalan penting pada malam lailatul qadr karena Malam Lailatul qadr merupakan malam penetapan dan penulisan takdir. Sebagaimana hal ini terkandung dalam salah satu makna al-Qadr.

Dalam Surat Al-Dukhan dinyatakan bahwa malam pada Lailatul Qadr ditetapkan secara detail semua urusan ‘’fiha yurafqu kullu amrin hakim”. Pada malam itu ditetapkan kembali takdir makhluq dalam setahun. Yakni tentang kehidupan, kematian, kelahiran, kebahagian, celaka, beruntung, rugi, sehat, sakit, sukses, gagal dan sebagainya. Sehingga malam ini benar-benar jadi momen tepat untuk berdo’a.

Jika apa yang dipanjatkan dalam doa pada malam Lailatul Qadr sesuai secara persis denga takdir kita yang sudah tercatat maka doa akan menjadika kita siap menerima dan menjalani takdir itu. Doa akan menjadikan kita lebih mudah menempuh sarana mewujudkan takdir tersebut. Sebaliknya jika apa yang kita minta dalam doa di malam tersebut ternyata bukan takdir kita, semoga Allah mengubahnya dan menetapkan apa yang kita minta. Karena ‘’la yaruddul qadha illa ad-Du’a, tidak ada yang dapat merubah ketetapan Allah melainkan doa”.

Lafal Do’a Malam Lailatul Qadr

Lafal do’a malam Lailtul Qadr diajarkan oleh Nabi melalui Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dimana ketika Aisyah meminta petunjuk kepada Nabi tentang apa yang harus dia ucapakan jia ia berada pada malam yang dia harapkan bahwa itu adalah Malam Lailatul Qadr.Nabi menyuruh beliau mengucapkan do’a;

 اللهمَّ إنك عفوٌّ تُحبُّ العفوَ فاعفُ عنِّي

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf (pengampun) dan mencintai pemaafan (ampunan) maka mafkanlah (ampunilah) aku

Hanya ini doa yang secara khusus diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dibaca pada malam Lailatul qadr. Namun ini bukan batasan, doa yang lain tetap dapat dibaca. Apalagi memang malam tersebut adalah mulia dan berkah. Doa’-do’a pada malam itu insya Allah memiliki peluang besar dikabukan oleh Allah. Tapi jangan sampai luput dan melupakan doa yang diajarkan Nabi tersebut. Karena tidaklah Nabi menganjurkan do’a itu melainkan  karena do’a itu istimewa dan penting. Mungkin karena Ramadan adalah bulan ampunan dan puncak pengampunan adalah pada malam Lailatul Qadr tersebut.

Makna al-‘Afwu

Apa makna al-‘afwu dalam doa itu dan apa perbedaannya dengan al-maghfirah atau ghufran? Atau apa perbedaan ‘afuwwun (maha pemaaf) dengan al-ghafir atau al-ghafur?

Al-Ghafur berasal dari kata al-ghufr yang berarti menutupi. Seperti kata mighfar untuk menamai penutup dan (topi) pelindung kepala saat perang. Sedangkan al-afwuberasal kata ‘afa ya’fu yang berarti menghilangkan dan menghapus.

Jadi maghfirah atau ghufran mengadung makna dosa seorang hamba ditutupi oleh Allah tetapi tetap dosa itu tetap ada dan masih tercatat namun dia tidak lagi menangung konsekuensi siksa atas dosa itu (la yu’aqabu ‘alaihi). Seperti dalam hadis qudsi,

 ((إني سترتها عليك في الدنيا وأغفرها لك اليوم))

Sungguh aku telah menutupinya (dosamu) di dunia dan mengampui dosamu hari ini (di akhirat)”.

Sedangkan al-‘afwu bermakna penghapusan dan pemutihan dosa, yakni dihapus setelah dicatat dalam catatan amal dan seorang hamba tidak lagi menanggung resiko dan atau konsekuensi sanksi atas dosa tersebut.

Jadi afwu dan ghufran atau maghfirah itu sama-sama bearti ampunan. Tapi maghfirah itu dosa diampuni dalam arti ditutupi tapi masih tercatat. Sedagkan al-afwu dosa itu diampuni dan dihapus sehingga tidak tercantum lagi dalam catatan amal.

Dan bulan Ramadan khususnya malam Lailatul Qadr merupakan kesempatan istimewa untuk mendapatkan keduanya. Ampunan dan ‘afw[an] dari Allah. Pengampunan dan penutupan serta penghapusan dan penghilangan jejak  dosa. Jika ampunan dalam arti penutupan dosa diperoleh lewat qiyam lailatil qadr. Maka ampunan dalam arti pengapusan dan penghilangan jejak dosa diperoleh lewat do’a.

Dr. Syamsuddin Lahanufi M. Pdi
Dr. Syamsuddin Lahanufi M. Pdi
Dr. Syamsuddin Lahanufi, M. Pdi. adalah penulis aktif yang juga merupakan pimpinan Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Bogor, dosen di STAIA Bogor dan pengurus MUI Pusat Komisi Pendidikan & Kaderisasi. Gelar Doktor diraihnya di Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor pada 25 Februrari 2020
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments