Kamis, September 25, 2025
No menu items!
BerandaInfoMarak Penipuan Paket Wisata: Pentingnya Platform Marketplace Terpercaya di Industri Pariwisata Digital

Marak Penipuan Paket Wisata: Pentingnya Platform Marketplace Terpercaya di Industri Pariwisata Digital

Berdaulat.id, Jakarta, 31 Juli 2025 — Penipuan berkedok paket wisata belakangan ini menghantui ruang digital Indonesia. Dari open trip fiktif hingga agen perjalanan yang raib usai menerima transfer, korban terus bertambah dan yang paling terpukul adalah kepercayaan publik.

Laporan Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) menunjukkan bahwa 60% transaksi wisata domestik kini berlangsung secara daring. Namun, di sisi lain, hampir separuh pelaku usaha kecil masih mengandalkan media sosial atau WhatsApp tanpa sistem perlindungan memadai.

Ketimpangan ini memberi ruang bagi oknum memanfaatkan celah, mulai iklan palsu, agen fiktif, hingga penawaran murah yang berakhir penyesalan dan kerugian bagi konsumen. Salah satu modus penipuannya ialah melalui phising, yakni ketika oknum penipu berusaha mendapatkan informasi pribadi dan rahasia seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi keuangan lainnya dengan menyamar sebagai entitas agen perjalanan terpercaya. Serangan phishing dengan skema wisata palsu bahkan melonjak hingga 900 juta kasus global sepanjang 2024 yang puncaknya terjadi saat musim liburan.

Di Indonesia, kasus korban massal akibat open trip bodong mencuat di media sosial. Dampaknya bukan sekadar kerugian finansial yang mencoreng reputasi wisata Indonesia, melainkan juga runtuhnya keyakinan pada transaksi digital yang selama ini dianggap efisien dan modern.

Krisis ini juga meminggirkan destinasi yang belum tersentuh arus utama wisatawan. Banyak potensi lokal, dari Nusa Tenggara hingga pedalaman Sulawesi, terkunci karena pelaku usahanya tak punya akses promosi yang aman.

“Kepercayaan adalah mata uang paling penting dalam dunia perjalanan,” ujar Steve Lafian, pelaku industri wisata digital sekaligus pendiri Paketur. “Namun, tanpa sistem yang melindungi kedua sisi, teknologi justru memperbesar jarak bukan mendekatkan” lanjut Steve.

Bagi konsumen, kehati-hatian digital kini jadi syarat utama. Salah satu cara pencegahannya, lanjut Steve, adalah dengan memastikan kredibilitas agen atau platform marketplace wisata, misalnya memiliki sistem pembayaran yang aman,bukan sekadar transfer ke rekening pribadi. Selain itu ulasan dari pengguna lain dapat menjadi petunjuk awal, meskipun harus dibarengi dengan pengecekan keaktifan kontak layanan pelanggan dan kejelasan informasi. Jika penawaran terasa terlalu bagus untuk jadi kenyataan, ada baiknya wisatawan mengambil jarak atau menghindari tawaran tersebut.

“Pilih platform yang dilengkapi dengan sistem verifikasi mitra, sistem pembayaran aman, serta tampilan antarmuka yang ramah seperti Paketur yang bisa di unduh dengan mudah di App Store atau di Play Store, sehingga memudahkan wisatawan mencari dan memesan paket wisata terpercaya, baik untuk perjalanan dalam negeri maupun ke luar negeri.” jelas Steve.

Platform marketplace pariwisata terpercaya semacam ini juga bermanfaat bukan hanya bagi wisatawan melainkan juga para operator tur wisata dan agen perjalanan dari seluruh Indonesia. Mereka leluasa mempublikasikan dan menjual paket wisatanya secara langsung kepada konsumen dengan nyaman karena tingkat kepercayaan yang tinggi.

Tentang Paketur
Paketur adalah marketplace perjalanan yang menghubungkan agen perjalanan lokal dengan wisatawan di seluruh Indonesia. Melalui teknologi yang inovatif, Paketur memudahkan pemesanan dan penjualan paket wisata dalam satu platform yang aman, praktis, dan bisa diakses 24/7. Paketur bisa diunduh melalui Play Store dan App Store.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments