Jakarta, berdaulat.id – Film Hayya 3: Gaza sedang dijajaki pemutarannya di luar negeri. Namun, langkah ini masih dibicarakan dengan pihak-pihak terkait secara rinci.
“Kami ingin film ini bisa diputar di Malaysia dan Eropa,” kata Produser Eksekutif Film Gaza, Erick Yusuf.
Jawaban ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan berdaulat.id saat ditanya apakah Film Hayya 3: Gaza akan didistribusikan ke mancanegara dalam ‘Press Conference Mendukung Global March to Gaza dan Nobar Film Gaza’ di Depok, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (14/5/2025).
Untuk di dalam negeri disebut Erick Yusuf, Film Hayya 3: Gaza telah dapat ditonton masyarakat di provinsi 7mana saja.
Jadi, dia meminta masyarakat mendatangi bioskop-bioskop terdekat.
Saat tayang perdana pada 12 Juni 2025 berhasil menyedot 420 ribu penonton.
“Sayang hari keduanya hanya 12 ribu penonton, sehingga dari 190 bioskop yang menayangkannya, kini tinggal 140 yang menayangkan. 50 gedung bioskop rontok,” ucapnya.
Walaupun demikian, Erick Yusuf optimistis Film Hayya 3: Gaza akan ditonton banyak orang. Pasalnya, film ini menyasar semua kalangan termasuk non muslim.
“Film ini untuk mereka peduli pada kemanusian,” ucapnya.
Penasihat Film Hayya 3: Gaza Kiai Haji (KH) Bachtiar Nasir menambahkan film ini7 ditujukan bagi masyarakat yang membela perjuangan di Gaza.
“Kalau di Gaza perjuangannya dengan senjata, sedangkan mereka yang di luar perjuangannya dengan kamera dan berita,” ucapnya.
Dengan begitu masyarakat diminta menyaksikan Film Hayya 3: Gaza di bioskop-bioskop terdekat.
Sebanyak 40% dari penjualan tiket Film Hayya 3: Gaza akan disumbangkan ke Gaza Palestina.
“Allah akan mengganti infaknya minimal 700 kali lipat,” ucapnya.
Film Hayya 3: Gaza bercerita tentang drama keluarga yang dilatarbelakangi oleh isu genosida yang berlangsung di Gaza.
Kisah ini diselingi cuplikan-cuplikan penderitaan penderitaan para perempuan di sana.
Film Hayya 3: Gaza disutradarai oleh Jastis Arimba dan diproduseri oleh Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Erick Yusuf.
Strategi pemasaran Film Hayya 3: Gaza akan dilakukan acara nonton bareng (nobar) dengan kelompok-kelompok masyarakat.
Sementara itu Indonesia Peace Convoy Road to Freedom to Palestina mengajak masyarakat Indnesia untuk melakukan aksi damai ke Gaza, Palestina.
Langkah ini didahului dengan membuka pendaftaran ke sana mulai hari ini, Sabtu (14/6/2025).
“Kami akan mendata berapa yang akan mau berangkat,” ucap KH Bachtiar Nasir.
Formulir calon peserta aksi damai ke Gaza akan disediakan Indonesia Peace Convoy pada waktu dekat.
Namun, saat ini masyarakat yang mau mendaftar sudah bisa menghubungi Indonesia Peace Convoy.
“Kami akan menyiapkan formulir tersebut,” ujarnya.
Keberangkatan ke Gaza akan dilakukan Indonesia Peace Convoy bagi peserta aksi damai ke Gaza secara tertutup.
Karena, jika ini dilakukan pihaknya secara resmi, maka akan sulit sampai ke sana.
“Perjalanan ke Gaza akan dihalang-halangi suatu pihak,” tuturnya.
Sementara itu Indonesia Peace Convoy akan menggelar aksi damai pembebasan Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pada Ahad (15/6/2025).
Masyarakat diajak untuk berkumpul di sana dengan menggunakan atribut pembebasan Palestina. Mereka bisa menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. (adm)