Kamis, September 25, 2025
No menu items!
BerandaBerita UtamaRamadan Di Waktu Kelaparan dan Perang, Fahira Idris: Jangan Putus Doakan...

Ramadan Di Waktu Kelaparan dan Perang, Fahira Idris: Jangan Putus Doakan Palestina

Rakyat Palestina terutama di Gaza, saat ini dan entah sampai kapan, masih harus terus berjuang

Berdaulat.id – Kebiadaban rezim apartheid Israel yang ingin terus menerus menggempur dan membombardir Gaza, gagal membuahkan kesepakatan jeda tempur saat Ramadhan yang dimediasi Qatar-Mesir-Amerika Serikat. Kegagalan gencatan senjata ini menambah panjang penderitaan rakyat Palestina yang sudah berlangsung selama puluhan dekade.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, sejak pendudukan Israel di tanah Palestina terutama pada 1967, rakyat Palestina sudah diperlakukan sebagai kelompok ras dan bangsa yang lebih rendah. Sistem apartheid yang diterapkan Israel ini menyebabkan begitu mudahnya hak-hak bahkan nyawa rakyat Palestina dirampas secara sistematis tanpa prikemanusiaan oleh zionis Israel tanpa kenal waktu termasuk saat bulan suci ramadan.

“Rakyat Palestina terutama di Gaza, saat ini dan entah sampai kapan, masih harus terus berjuang. Bukan hanya berjuang untuk menyelamatkan nyawa dari bom dan peluru, rakyat Palestina juga harus berjuang untuk tetap hidup di tengah bencana kelaparan. Walau kita bangsa Indonesia dipisahkan jarak, tetapi hati kita akan terus dekat dengan bangsa Palestina. Di bulan ramadan ini, mari kita terus panjatkan doa agar rakyat Palestina terbebas dari penindasan. Jangan putus doakan Palestina sampai lepas dari kebiadaban rezim apartheid Israel,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (18/3).

Menurut Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta ini, sejak awal eskalasi meningkat, Israel memang ingin terus memperpanjang menggempur rakyat Palestina. Klaim mereka menyasar pejuang Hamas hanya pembenaran untuk menyelesaikan misi mereka melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Praktik genosida yang dilakukan Israel bukan hanya lewat peluru dan penjatuhan bom, tetapi juga dengan secara sistematis dan sengaja memblokir dan melemahkan respons misi kemanusiaan internasional dengan memblokade semua bentuk bantuan bahan pokok, air dan obat-obatan serta berbagai inisiatif misi kemanusiaan lainnya. Tindakan Israel ini sejatinya merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Praktik genosida ini bisa begitu leluasa dilakukan Israel, Lanjut Fahira Idris, karena standar ganda dan ketidakberdayaan negara-negara Barat sekutu Israel menghentikan pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap rakyat Palestina.

“Gagalnya gencatan senjata ini karena Israel ingin pasukannya tetap berada di Gaza dan melarang warga kembali ke rumahnya masing-masing. Israel juga akan terus memblokade bantuan kemanusiaan. Artinya, perang dan bencana kelaparan akan terus membayangi rakyat Palestina terutama di Gaza. Oleh karena itu, sekali lagi jangan putus doakan rakyat Palestina,” pungkas Fahira Idris.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments