Berdaulat.id, Metroonlinenews.com , Bogor – Meski baru 5 tahun berjalan, pesantren otomotif sudah berhasil menempatkan santripreneurnya bekerja ke Jepang. Di bawah bendera Yayasan Al Fauzan Humanitarian kini berkembang 3 cabang ponpes otomotif di Ciampea, Depok dan Bekasi.
Ditemui Kamis pagi hari (20/7/2021) di Ponpes Otomotif di Rumah Tahfidz desa Tegal Waru, kecamatan Ciampea, kabupaten Bogor, Ustadz Rahmat Al Fauzan menceritakan gagasan mendirikan pesantren Otomotif kepada hallojakarta.com.
Bermula dari hobinya mengutak-atik mobil, Ustadz Al Fauzan sejak 3 tahun lalu terinspirasi untuk mendidik anak-anak muda jebolan SMA untuk belajar tentang pengetahuannya membetulkan motor, mobil dan perlatan elektronik lainnya.
“Santri-santri kami dididik selain mereka menghafal A Quran juga belajar pengetahuan tentang otomotif, service AC, mesin cuci hingga mobil,” ujar Ustadz Fauzan.
Keseriusannya mengembangkan ponpes otomotif ini terdengar oleh pengusaha property kavling kebun, Tasnem Garden yang berada persis tidak jauh dari lokasinya. Ustadz Fauzan pun kemudian ditawari Villa dengan bayar sewa bulanan murah dan sangat terjangkau.
“Alhamdulillah, kami dapat kemudahan untuk membuka ponpes otomotif di perumahan Tasnem Garden. Kami juga mendapatkan beberapa order untuk pengecetan mobil, dan perbaikan AC di perumahan ini,” ujar Ustadz Fauzan.
Pria 3 bersaudara yang semuanya berkiprah di bidang dakwah ini menambahkan, bahwa santri otomotif yang di Depok saat ini sedang dididik oleh professor dari Universitas Indonesia, Namanya siapa…..untuk mengembangkan motor masa depan berbahan listrik.
“Sumber listrik yang digunakan itu dikembangkan dari kotoran hewan. Teknologi ini masih terus diteliti oleh dosen-dosen Teknik dari universitas Indonesia. Kami bersyukur bahwa santri-santri kami dapat kesempatan untuk belajar motor listrik ini dan menjadi bagian dari perintisan pengembangkan motor listrik,” imbuhnya.
Dari santri didikan 3 tahun lalu, kini sudah ada santri yang bekerja di Jepang. Suksesnya menempatkan santri di negeri Sakura ini kemudian membuka peluang kerjasama dengan salah satu anggota dari Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) untuk membuka Akademi Pekerja Migran Indonesia (APMI) di desa Ciketing, Bekasi, Jawa Barat.
Ustadz Fauzan yang biasa disapa Om Pocang ini menjelaskan, APMI Bekasi nantinya akan dikembangkan Santripreneur yang siap Bahasa, siap skill dan siap berdakwah di negeri Sakuran. Karena itu, kurikulum yang dikembangkan yaitu berbasis kompetensi di bidang fiqih muamalah, hafalan Quran dan juga pengetahuan praktis untuk bekal kerja di Jepang seperti perbengkelan, mengelas dan memperbaiki AC.
“Program APMI Bekasi kami kembangkan selama 1 (satu) tahun di mana sebelum berangkat ke Jepang mereka sudah kami siapkan usaha di dalam negeri untuk melatih dan mengembangkan kemandirian mereka,” papar Ustadz Fauzan yang asli Makassar ini.
Di tempat yang sama pengajar Quran Ustadz Rizal dan Ustadz Aziz pengajar elektronik mengapresiasi konsep ponpes Otomotif. “Ponpes Om Pocang ini unik dan sangat disenangi oleh kaum milineal yang ikut belajar di sini. Karena selain jago hafal Quran mereka juga dididik untuk bisa bermanfaat kepada masyarakat melalui pengetahuan otomotif yang kami ajarkan di sini,” ujar Ustadz Aziz.
Santri Peduli Bencana
Santri Otomotif ustadz Fauzan selain diajari ilmu agama dan pengetahuan praktis juga diajak untuk membantu warga yang mengalami bencana alam seperi banjir dan gempa. Ustadz Fauzan mengatakan warga yang berdampak masalah umumnya banyak yang mengalami kerusakan motor dan mobilnya. Nah, santri-santri kami di sini turun membantu menghidupkan motor dan mobi yang terendam karena banjir seperti yang 2 tahun terjadi di Bekasi dan Gempa Cianjur 1 tahun lalu.
Kiprah Ustadz Fauzan membantu pemerintah daerah dalam mengatasi warga yang terdampak bencana alam ini kemudian diapresiasi oleh TNI. “Dari Kodim…..Al Fauzan Humanitarian mendapatkan Hibah Mobil Kijang untuk operasional Santri Peduli Bencana,” pungkasnya.
“Mobil-mobil kami selalu siap untuk terjun ke kancah bencana. Di mobil kami selalu siap tambang, perlengkapan bengkel, Jadi kalua ada mobil mogok di jalanan pun kami turun bantu dan menghidupkannya,” ujar Om Pocang seraya menambahkan pihaknya juga punya perahu karet untuk evakuasi warga terdampak banjir.