Jemaah haji Indonesia 1444 H mulai tiba di Kota Suci Makkah pada Kamis (1/6/2023) malam. Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid menyatakan, tim PPIH Daerah Kerja (Daker Makkah) yang dipimpinnya telah siap menyambut kedatangan para tamu Allah (dluyufurrahman) itu.
“Insya Allah, PPIH Arab Saudi siap menyambut jemaah haji Indonesia di Makkah,” terang Subhan di Makkah, Kamis (1/5/2023).
Sesuai jadwal ada lima Kelompok terbang (kloter) yang direncanakan masuk Makkah pada hari pertama kedatangan.
Jumlah total jemaah haji Indonesia yang tiba di Makkah pada haripertama ada 1.987 jemaah yang tersebar di lima kloter, yaitu masing-masing kloter pertama pada Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01), Solo (SOC 01), Makassar (UPG 01), Aceh (BTJ 01), dan Medan (KNO 01).
Tiga kloter pertama yaitu JKG-01, SOC 01, dan UPG 01 diperkirakan tiba di Makkah pada Kamis malam pukul 20.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Ketiga kloter itu masing-masing menempati Hotel Al-Wihdah Al-Mutamayyizah yang berada di sektor 9 di wilayah Jarwal untuk JKG 01.
Jemaah JKG 01 akan menempati Hotel Al-Wihdah Al-Mutamayyizah yang berada di wilayah Jarwal (sektor 9). Hotel Jawharat Al Tawhied di Raudhah/Misfalah (Sektor 10) untuk jemaah kloter SOC 01. Sedangkan jemaah UPG 01 menempati Hotel Yaqup Al-Quqandi di wilayah Syisyah (sektor 3).
Kloter berikutnya yaitu BTJ 01 dan KNO 01 yang datang setelah tiga kloter pertema sama-sama menempati hotel di wilayah Jarwal.
Subhan menjelaskan, PPIH Daker Makkah telah mempersiapkan tiga hal untuk memfasilitasi aktivitas ibadah jemaah haji Indonesia selama di Makkah.
Pertama, menyiapkan hotel penginapan jemaah selevel bintang tiga. “Ada 108 hotel minimal setara bintang tiga yang tersebar di lima wilayah di Makkah, yaitu: Jarwal, Misfalah, Raudhah, Syisyah, dan Mahbas Jin”, jelasnya.
Selain itu lanjut Subhan ada juga 11 sektor perumahan di Makkah. Di setiap sektor masing-masing para petugas PPIH Daker Makkah sudah siap menyambut dan melayani jemaah haji Indonesia.
Kedua, layanan konsumsi tiga kali sehari berupa sarapan, makan siang, dan makan malam. Untuk memfasilitasi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia, PPIH Daker Makkah telah bermitra dengan 54 perusahan katering.
“Kita sudah menjalin kontrak Kerja sama dengan 54 perusahaan katering untuk menyiapkan konsumsi jemaah di Makkah,” jelasnya.
Ketiga, Layanan transportasi untuk mempermudah giat ibadah jemaah haji selama di Makkah. Untuk layanan transportasi jemaah PPIH Arab Saudi telah menyiapkan angkutan bus Shalawat yang beroperasi selama 24 jam dalam melayani antar jemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram setiap hari.
“Layanan transportasi ini mulai beroperasi sejak jemaah tiba di Makkah dan akan berakhir ketika jemaah terakhir meninggalkan Makkah. Bus akan beroperasi selama 24 jam,” ungkapnya.
Selain itu berkaitan dengan persiapan layanan untuk jemaah haji lanjut usia (lansia) Subhan menyampaikan bahwa PPIH telah melakukan persiapan khusus untuk layanan ramah lansia. Mengingat tahun ini Kementerian Agama Republik Indonesia mengusun syiar dan tagline Haji Ramah Lansia.
Menurut data resmi bahwa sekira 67 ribu jemaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M berusia 65 tahun ke atas. Sehingga kurang lebih 32 % jemaah haji Indonesia 1444 H ini adalah lansia. Hal ini terjadi lantaran adanya pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia sebanyak dua kali pada tahun 14441 H dan 1442 H.
Oleh karena itu berbagai persiapan untuk mewujudkan layanan Haji Ramah Lansia telah disiapkan. Diantaranya hotel dengan layanan ramah lansia dan petugas yang dilatih dan disiapkan khusus untuk melayani jemaah lansia.
“Kita sudah minta hotel untuk menyiapkan layanan yang ramah lansia. Di sana, ada ruang dan fasilitas yang disiapkan khusus bagi lansia. Di lobby dan lift ada layanan khusus lansia”, ungkapnya.
Bahkan guna memaksimalkan layanan optimal Haji Ramah Lansia, tahun ini, kata Subhan ada struktur khusus yang membidangi layanan lansia.
“Petugas juga kami siapkan dan latih untuk bisa membantu melayani lansia. Semoga mereka bisa membantu banyak jemaah,” tuturnya.
Menurutnya petugas layanan lansia nanti akan bersinergi dengan petugas kloter lainnya untuk memastikan, setiap jemaah haji mendapatkan hak dan layanan optimal sehingga dapat beribadah dengan baik, terutama dalam menunaikan rukun dan wajib haji.
Sumber: Kemenag.go.id