Zakat Fitrah hukumnya fardhu (wajib) atas setiap Muslim baik anak kecil, dewasa, laki-laki, perempuan, orang merdeka maupun hamba sahaya (budak). Sebagaimana ditegaskan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan;
“فرض رسول الله –صلى الله عليه وسلم– زكاة الفطر صاعاً من تمر، أو صاعاً من شعير، على الذكر والأنثى، والصغير والكبير، والحر والعبد من المسلمين، وأمر أن تؤدى قبل خروج الناس للصلاة “. متفق على صحته.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan kepada zakat fitrah berupa 1 sha tamr (kurma), atau tepung gandum keada laki-laki, wanita, anak kecil, dewasa, orang merdeka maupun budak di kalangan kaum Muslimin, dan beliau memerintahkan untuk ditunaikan sebelum orang-orang keluar ke tempat shalat (‘ied)”. (Muttafaq ‘alaih).
wajib bagi setiap muslim mengeluarkan zakat fitrah ini atas dirinya dan keluarganya mulai dari anak-anaknya, istri-istrinya, budaknya, bila ada kelebihan dari makanan pokok selama sehari semalam.
Adapun asisten rumah tangga yang dipekerjakan maka zakat fitrahnya menjadi tanggungannya sendiri, kecuali bila majikan yang mempekerjakannya mau secara suka rela membayarkan zakat fitrahnya atau dipersyaratkan dalam akad kontrak kerjanya.
Bahkan jika tercantum dalam akad kontrak kerja, pembantu tersebut mendapatkan bennefit atau tunjangan zakat fitrah, maka secara otomatif majikan wajib membayarkan zakat fitrahnya.
Makanan wajib dikeluarkan sebagai zakat fitrah adalah makanan pokok suatu negeri, baik berupa kurma, tepung gandum, jagung, dan sebagaianya. Inilah pendapat yang paling shahih dantara seluruh pendapat para ulama.
(Rujukan: Majmu’ Fatawa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Juz 14, hlm.197)
Kesimpulan:
1. Zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap Muslim baik anak-anak, dewasa, pria, wanita, orang merdeka maupun budak.
2. Zakat fitrah berupa makanan pokok dimana seorang muzakki muqim bertempat tinggal.
3. Seorang suami wajib menanggung zakat fitri semua orang yang berada dibawah tanggung jawabnya (anak dan istri).
4. Pembantu menanggung zakat fitrahnya sendiri, namun boleh bila majikan (pemilik Rumah) yang mempekerjakannya menanggung zakatnya.