
Pesan Dakwah 2 Sya’ban 1443H
By: Prof. Veni Hadju
PEJUANG IBADAH
Setiap pagi jam 3.00 pasti terdengar suara dari sebuah mesjid, dekat rumah saya, suara orang tua yang memanggil untuk shalat (Tahajjud). Ini telah berjalan puluhan tahun. Suara itu diulangi lagi pas jam 3.30. Suara itu tidak pernah berhenti kecuali Ramadhan. Saya tidak tahu berapa banyak orang yang memenuhi seruan tersebut. Saya tidak tahu juga berapa banyak yang merasakan manfaatnya. Saya menyebut orang tua ini Pejuang Ibadah.
Mengingatkan orang atau mengajak orang untuk suatu ibadah tidak banyak dilakukan orang. Selain tidak banyak yang tertarik dengaj ajakan seperti ini, ujiannya juga kadang berat. Ada saja suara iseng yang kadang membuat hati kesal. Diperlukan keikhlasan yang besar. Itulah sebabnya Pejuang Ibadah ini mendapat ganjaran pahala yang besar. Bila seruannya diikuti maka ia mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh setiap pengikutnya.
Rasulullah dan para sahabatnya sudah mencontohkan bahwa hidup ini harus senantiasa diisi dengan ibadah semata. Kita harus ikhlas dan bersabar dengan ibadah demi ibadah yang harus dilakukan. Kehidupan dunia hanya sekali dan hanya disinilah kita diminta taat beribadah. Setelah dunia, kita akan ke alam lain di mana kita tinggal panen. Tentu, kita bisa memanen kalau ada yang ditanam. Bila tidak menanam tentu hanya gigit jari tanda menyesal.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Wamaa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduun. (QS: Az-Zaariyaat 52:56). Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
TERUSLAH BERJUANG UNTUK BERIBADAH YANG TERBAIK DI SISA UMURMU.