Berdaulat.id – JAKARTA,DPD RI menggelar diskusi nasional kerja sama DPD RI dengan UIN Sunan Ampel Surabaya bertajuk “Urgensi Amandemen UUD 1945 Dalam Rangka Menuju Indonesia Maju”, Senin (13/12) di Nusantara IV, Komplek Parlemen.
Dalam diskusi tersebut, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa saat ini partai politik menjadi satu-satunya instrumen yang dapat mengusung calon pemimpin bangsa. Partai politik melalui fraksi di DPR juga menjadi satu-satunya yang dapat memutuskan undang-undang yang mengikat seluruh warga negara.

“Sebaliknya DPD RI sebagai wakil dari daerah. Wakil dari golongan-golongan. Wakil dari entitas-entitas civil society yang non-partisan, tidak memiliki ruang dalam menentukan wajah dan arah perjalanan bangsa ini,” ucapnya saat menyampaikan keynote speech dalam acara diskusi yang menghadirkan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy, Staf Ahli Jaksa Agung, Jan S Maringka, dan pakar hukum tata negara Refly Harun sebagai narasumber.
Dalam diskusi tersebut, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy mengatakan, bahwa amendemen bukanlah sebuah aib. Karena selama tercatat sudah 4 kali terjadi amendemen. Masdar memaknai proses amandemen sebagai sebuah proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Dirinya pun mendukung adanya amendemen yang diwacanakan oleh DPD RI karena untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Dalam konteks agama, sesungguhnya dalam konteks Islam, kita mengenal kemashalatan umum yang mendorong untuk selalu terjadinya perubahan-perubahan untuk menuju yang lebih baik. Termasuk dalam pelaksanaan amendemen, adanya perubahan, bukan sebagai sesuatu yang aib,” ucap Masdar. (Prasetyo).