
Berdaulat.id, Sore ini kita dikejutkan dengan berita duka berpulangnya ke rahmatullah Bapak KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie. Satu lagi ulama terkemuka meninggalkan kita. Seorang ulama dan pejuang dakwah yang gigih dan istiqamah. Almarhum KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie seorang tokoh umat Islam yang merakyat, peduli dengan permasalahan umat, baik dalam lingkup nasional maupun manca negara. Seorang ulama dan da’i yang memegang teguh prinsip-prinsip akidah dan ukhuwah serta tanpa lelah mengayomi umat. Semua pesan dakwah yang disampaikannya di dalam tabligh, khutbah dan ceramahnya di mana saja adalah seruan Kitabullah dan Sunnah Rasul.
Kepribadian almarhum mencerminkan watak keulamaan yang tawadhu, bijaksana, namun tegas menyangkut masalah prinsip. Dalam relasi sosial selalu bersikap santun dan baik kepada siapa pun.
Kesetiaannya terhadap negara kebangsaan tidak diragukan. Komitmennya terhadap umat dan persatuan dibuktikan dalam kiprah sepanjang hayatnya.
KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie mewarisi semangat dakwah, melanjutkan tugas menegakkan syiar Islam dan mengikuti panggilan jiwa pengabdian membela kepentingan umat dari ayahandanya ulama besar kharismatik di Betawi almukarram KH Abdullah Syafi’ie (1910 – 1985).
KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie sejak lama dikenal sebagai pemimpin dan pengasuh Perguruan Asy Syafi’iyah yang terkenal. As-Syafiiyah adalah lembaga pendidikan yang berakar ke bawah, karenanya merupakan salah satu aset kultural masyarakat muslim di tanah air kita. Dan belakangan Kiyai Abdur Rasyid juga menjadi anggota Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Kementerian Agama, khususnya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, menyampaikan belasungkawa disertai penghargaan atas peran dan pengabdian almarhum Bapak KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie di tengah masyarakat terutama dalam kegiatan dakwah, pendidikan dan gerakan sosial. Beliau adalah ulama pengayom umat dan guru pelayan para penuntut ilmu di lingkungan lembaganya. Sama seperti ayahnya, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, beliau dekat dengan ulama dan pemuka umat dari kalangan organisasi mana saja.
Semoga Allah SWT mengampuni dan menempatkan almarhum di surga-Nya. Semoga akan tampil kader-kader penggantinya untuk mengisi tempat yang ditinggalkannya, untuk melanjutkan khittah perjuangan bagi kemuliaan umat, negara, bangsa dan keadilan yang diridhai Allah.
Sekretaris Ditjen Bimas Islam,
Muhammad Fuad Nasar.