Kamis, September 25, 2025
No menu items!
BerandaBerita UtamaSaifullah Tamliha : Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan, Koreksi Total Pada Era Reformasi

Saifullah Tamliha : Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan, Koreksi Total Pada Era Reformasi

Berdaulat.id – Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan, Koreksi Total Pada Era Reformasi. Hal tersebut disampaikan Anggota MPR RI Fraksi PPP Saifullah Tamliha saat menjadi pembicara dalam ‘Diskusi Empat Pilar MPR’ bertema ‘Membentuk Karakter Bangsa: Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan?’, di Media Center, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/7/ 2020).

Anggota MPR Fraksi PPP, Saifullah Tamliha, menceritakan ketika dirinya sekolah kerap menjadi juara dalam lomba cerdas cermat dan pidato tentang Pancasila. Diakui pada masa Orde Baru, di bangku sekolah hingga kuliah diberi mata pelajaran Pancasila, lewat PMP atau mata kuliah Pancasila.
 
Ketika era reformasi dimulai dan berjalan, semua produk atau kebijakan yang dikeluarkan oleh orde baru dianggap tidak baik. Dari sinilah Saifullah Tamliha menyebut mata pelajaran PMP di sekolah-sekolah terdampak, yakni ikut dihilangkan. Tidak hadirnya PMP dalam dunia pendidikan, menurut politisi asal Kalimantan Selatan itu membuat bangsa ini kehilangan roh kebangsaan. “Hilang selama reformasi berlangsung,” ujarnya.
 
Diungkapkan, saat MPR di bawah kepemimpinan Bapak Taufik Kiemas, Pancasila kembali disosialisasikan lewat Sosialisasi 4 Pilar MPR. Selama menjadi anggota MPR, Saifullah Tamliha menceritakan kerap melakukan sosialisasi Pancasila. “Saya kerap melakukan Sosialisasi 4 Pilar,” ujarnya di hadapan puluhan wartawan yang mengikuti acara itu. Dari sosialisasi yang dilakukan masyarakat menunjukan minat yang sangat besar.
 
Ditegaskan oleh Saifullah Tamliha bahwa warga negara harus memiliki roh kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu dirinya menyebut sangat baik apabila anak-anak sekolah diberi materi ideologi kebangsaan. “Anak saya tiga, semuanya lahir di masa reformasi,” ucapnya.
 
Kehampaan materi ideologi di sekolah perlu diisi. Memberi materi Pancasila sejak kecil dikatakan sangat penting sebab pada masa itu materinya mudah masuk ke dalam jiwa anak bangsa. “Jadi Pancasila perlu masuk dunia pendidikan,” tuturnya. “Masuknya Pancasila dalam dunia pendidikan merupakan koreksi total dari era reformasi,” tambahnya.
 
Saat ini sosialisasi Pancasila dilakukan oleh MPR dan BPIP. Bila mengandalkan dua lembaga negara tersebut, menurut Saifullah Tamliha tidak cukup. Perlu tokoh lain yang melakukan hal serupa. “Siapa tokoh lain yang perlu melakukan sosialisasi?’ tanyanya. Jawaban itu dijawab sendiri oleh Saifullah Tamliha dengan menyebut, “guru”.
 
Ia yakin bila nilai-nilai Pancasila hidup dalam benak masyarakat Indonesia, akan membuat Indonesia maju. “Juga tidak akan ada koruptor,” tegasnya. (Prasetyo).

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments